rmolFinance

Kekhawatiran Defisit APBN Gara-gara Permintaan China dalam

Kekhawatiran Defisit APBN Gara-gara Permintaan China dalam –Kekhawatiran Defisit APBN Gara gara Permintaan China dalam 9942856.

RMOL.CO – Keinginan China yang ingin menjadikan APBN sebagai jaminan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) disorot oleh anggota Komisi V DPR, Irwan Fecho.

Menurutnya, hal ini menunjukkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang grasa-grusu.

“Bukti program infrastruktur dan transportasi pemerintah grasa-grusu,” kata politikus Partai Demokrat itu di Jakarta, Sabtu (15/4/2023). 

Ia menambahkan, biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang kini semakin bengkak menunjukkan kegagalan era Jokowi. Tidak hanya merugikan negara di masa kini, namun juga membebani negra dan rakyat di masa depan.

Baca Juga:
Perbedaan Penawaran Proyek Kereta Cepat dari China dan Jepang

Terlebih lagi, ujar dia, utang ini diadakan melalui proses perennial yang salah di awal atau feasibility study (FS) pemerintah.

“Di mana dulu pemerintah terhipnotis dengan bunga rendah (dari Cina) yakni 2%,” tutur Irwan, dikutip via Warta Ekonomi.

Awalnya, proyek kereta cepat memang menggiurkan karena utang yang ditawarkan China punya bunga murah. Kini, Pemerintah Indonesia menurutnya kena batunya gara-gara terlalu buru-buru dalam mengadakan mega proyek terkait.

“Sehingga kreditur seenaknya sendiri memberikan opsi skema pembayaran,” ujarnya.

Pembengkakan biaya atau cost overrun, ujar dia, akan sangat membebani APBN. Hal ini nantinya akan berdampak panjang pada defisit APBN.

Baca Juga:
WNI Jualan Mi Instan di China Laris Manis, Harganya Jadi Sorotan: Kurang Mahal Buat Market China?

“Harus ditolak skema jaminan APBN ini. Sudah beberapa kali APBN mencuci kesalahan perencanaan Kereta Cepat,” kata Irwan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button