rmolFinance

Eror BSI dan Derita Perut Mahasiswa Aceh Karena Kehabisan Uang Makan

Eror BSI dan Derita Perut Mahasiswa Aceh Karena Kehabisan Uang Makan –Eror BSI dan Derita Perut Mahasiswa Aceh Karena Kehabisan Uang 9337974.

Aceh, RMOL

Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Syiah Kuala Farhan mengingat betul bagaimana dirinya harus berkeliling Banda Aceh hingga Aceh Besar hanya untuk mencari ATM BSI yang normal untuk menarik uang pada Senin (8/5) lalu.

Saat itu dia belum tahu layanan ATM dan mobile banking  PT BSI mengalami gangguan sistem. Maklum, uangnya saat itu hanya tersisa di rekening BSI.

Uang yang hendak ditarik itu untuk keperluan makan dan lainnya. Namun hingga menjelang Maghrib, ia baru mengetahui bahwa BSI eror dan layanan transaksi di ATM tak bisa digunakan sama sekali.

Padahal, ia tak memegang uang sama sekali. Tak hanya itu, ia juga belum makan.

“Dari pagi itu belum makan dan harus mutar-mutar Banda Aceh sampe malam untuk cari ATM BSI yang normal. Tapi tidak ada,” kata Farhan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/5).

Farhan bercerita ia tak sendiri. Rekan satu tempat kostnya juga bernasib sama. Sebagai nasabah BSI, ia dan temannya harus memutar otak untuk bisa mencari uang cash untuk makan.

Ia sebenarnya berusaha meminjam uang ke sebagian rekan dan bahkan saudaranya. Namun, jawabannya tetap sama. Mereka juga menggunakan bank BSI.

Hingga pukul 23:00 WIB, Farhan baru mendapat pinjaman uang dari rekannya yang memiliki uang cash. Tapi uang tersebut hanya cukup untuk sekali makan dengan harapan keesokan harinya bank BSI kembali normal.

Namun, harapan itu sirna. Layanan transaksi pada Selasa siang (9/5) tak juga normal meskipun BSI mengumumkan sudah normal bertahap.

Farhan berupaya ke kantor cabang Bank BSI dekat kampusnya untuk menarik uang.

“Mereka bilang saat itu belum bisa. Jadi banyak yang antre dan kecewa,” ujarnya.

Dirinya baru bisa melakukan transaksi pada Rabu (10/5) pagi sekitar pukul 09:00 WIB di ATM BSI di kawasan Darussalam meski antrean yang panjang.

[Gambas:Video CNN]

“Gak semua ATM bisa waktu itu. Kalau pun bisa, kalau telat datang uang di dalamnya habis ditarik,” katanya.

Selain Farhan, pedagang usaha konter isi token listrik, pulsa dan top up e-wallet di wilayah Punge, Banda Aceh, Zulkifli juga merugi akibat eror BSI. Ia mengaku merugi karena layanan mobile banking BSI eror.

Selama 3 hari ia terpaksa menutup lapaknya karena akses m-banking BSI masih belum bisa digunakan.

Padahal per hari ia bisa mendapat keuntungan hingga Rp300 ribu dari usaha tersebut.

“Semua itu lewat m-banking BSI. Kalau eror apa yang mau kami jual? mau tarik uang tidak bisa apalagi transfer. Buka aplikasi aja tidak bisa,” ucapnya.

Meski pada Kamis pagi sudah mulai bisa bertransaksi, ia memilih untuk menarik semua uangnya di BSI dan dipindah ke bank lain.

Mereka berharap Pemerintah Aceh bisa mengembalikan bank konvensional agar pilihan warga untuk menggunakan layanan perbankan bisa bervariasi dan tidak hanya bergantung pada BSI ataupun bank milik Pemerintah Aceh yaitu Bank Aceh Syariah.

Pantauan CNNIndonesia.com, layanan m-banking BSI, pada hari ini sudah mulai normal kembali. 

(dra/agt)



Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button