Proyek Blok Masela Mangkrak, Begini Kata Komite Percepatan

Proyek Blok Masela Mangkrak, Begini Kata Komite Percepatan –
RMOL.CO, Jakarta – Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo buka suara soal mangkraknya proyek strategis nasional (PSN) Blok Masela. Wahyu berujar, sektor energi merupakan investasi yang sangat besar. Karena itu, kajiannya harus benar-benar teliti.
“Nah ini yang benar-benar prosesnya banyak, kalau energi. Ini yang membuat teman-teman di (Kementerian) ESDM harus mengerjakan kajian yang sedetail mungkin karena investasinya besar,” kata Wahyu ketika ditemui wartawan di Komplek Stadion Gelora Bung Karno pada Minggu, 14 Mei 2023.
Kajian mendetai diberlukan karena investasi besar memiliki risiko yang besar pula. “Jadi harus benar-benar teliti dan komprehensif dalam menyiapkan,” tutur Wahyu.
Namun Wahyu mengatakan Presiden Jokowi sudah memerintahkan untuk mencari investor dari Pertamina setelah Shell memilih mundur. Namun, Wahyu belum mengetahui sejauh mana perkembangannya. Yang jelas, kata dia, Kementerian ESDM terus berupaya agar proyek strategis itu bisa dilanjutkan.
Adapun sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut rencana pemerintah mengakuisisi lapangan abadi Blok Masela tinggal beberapa tahap lagi. Menurut Luhut Pertamina sudah sepakat membentuk konsorsium untuk menjalankan proyek minyak dan gas tersebut.
Pertamina, kata dia, bersepakat akan mengakuisisi Blok Masela dengan menggandeng perusahaan migas asal Malaysia, yakni Petronas dan membentuk konsorsium.
“Masela kami finalisasi dengan Petrnonas. Jadi Petronas oleh SKK Migas sudah saya bicarakan itu, jika harganya sudah cocok segara berikan, tahun ini bisa kerja,” kata Luhut ditemui di acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas di The Westin Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.
Luhut menjelaskan, tidak ada kendala soal proses pembelian participating interest (PI) ini, hanya saja proses tawar menawar harga di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memakan waktu yang lama
“(Kendala) Nggak ada, soal harga aja di SKK Migas, Pertamina sudah happy. Jadi pada dasarnya berada di jalur yang baik,” kata Luhut.
Blok Masela merupakan tambang minyak dan gas yang berada di sekitar Laut Aru dan telah dieksplorasi sejak 1998. Kepemilikan saham terbesar proyek itu dimiliki oleh perusahaan asal Jepang bernama Inpex Corporation sebagai operator dengan kepemilikan saham 65 persen dan Shell Upstream Overseas Services sebesar 35 persen.
Namun belakangan, Shell tiba-tiba memutuskan untuk melepas sahamnya di proyek tersebut, sehingga pemerintah berupaya untuk membeli participating interest (PI) milik Shell tersebut.
Namun, pengembangan Blok Masela membutuhkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sangat besar, diestimasikan mencapai US$ 20 miliar. Maka akan sulit jika single investor mengembangkan blok ini tanpa mitra shareholder.
RIRI RAHAYU | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Shell Hengkang, Pertamina dan Petronas Siap Jalankan Proyek Blok Masela