Percepatan Transformasi Digital di Papua Dibutuhkan Kerja Sama dengan Masyarakatnya |
Percepatan Transformasi Digital di Papua Dibutuhkan Kerja Sama dengan Masyarakatnya | –
RMOL – Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Zulfadly Syam mengatakan, dengan adanya kejadian penyanderaan 4 pekerja BTS Kominfo di Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), semestinya menjadi ancaman juga bagi masyarakat Papua. Pasalnya, dengan kejadian itu membuat proses transformasi digital di Papua menjadi terhambat.
“Kalau KKB terus melakukan ancaman seperti ini, seharusnya membuat masyarakat Papua yang ingin melek digital harus bangkit melawan. Jangan biarkan keinginan maju yang menggebu-gebu itu dibiarkan tergerus begitu saja,” kata dia kepada RMOL, Minggu (14/5).
Di sisi lain menurutnya, jika kondisi ini dibiarkan dikhawatirkan perusahaan internet service provider (ISP) dan telekomunikasi mundur untuk membantu Papua mempercepat proses transformasi digital. Bila ini terjadi, dampaknya pun berimbas pada masyarakat di sana.
“Sebaliknya jika masyarakat Papua sendiri peduli, maka saya rasa teman-teman ISP dan telekomunikasi juga gak akan kapok untuk terus meningkatkan Papua menjadi negeri yang semakin unggul SDM-nya,” ujarnya.
Zul mempercayai bahwa banyak masyarakat di Papua menginginkan percepatan transformasi digital di wilayahnya. Memanfaatkan internet menjadi ladang baru bagi peningkatan perekonomiannya.
Sebelumnya, KKB meminta tebusan Rp500 juta usai menyandera empat pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Penyanderaan dilakukan sejak Jumat (12/5) kemarin.
“Memang benar KKB yang menyandera para pekerja pembangunan tower BTS di Okbab itu meminta uang tembusan Rp500 juta sebagai syarat untuk membebaskan para sandera,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Prabowo.
Empat pekerja yang disandera, yaitu Asmar dan Fery karyawan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), Peas Kulka (staf Distrik Okbab) dan Senus Lepitalem Distrik Borme. Asmar dan Fery mengalami luka-luka.
“Berbagai upaya saat ini dilakukan untuk membebaskan keempat sandera,” kata Benny.
[faz]