Business

Gegara Ini IHSG Dibuka Hijau Tapi Ditutup Ambles 0,66%

Gegara Ini IHSG Dibuka Hijau Tapi Ditutup Ambles 0,66% –Gegara Ini IHSG Dibuka Hijau Tapi Ditutup Ambles 066 6027935.

Jakarta, RMOL – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan sesi I Senin (15/5/2023), setelah sebelumnya sempat menguat pada awal perdagangan sesi I hari ini.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,66% ke level 6.663,63 pada penutupan sesi I hari ini. IHSG turun ke level psikologis 6.600, setelah beberapa hari sebelumnya sempat bertahan di level psikologis 6.700.

Sebelumnya pada awal perdagangan sesi I hari ini, IHSG sempat menguat 0,13% ke level 6.716,49. Namun sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG berbalik arah ke zona merah hingga akhir sesi I.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini sudah mencapai sekitaran Rp 5 triliun dengan melibatkan 11 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 792 ribu kali. Sebanyak 195 saham menguat, 313 saham melemah dan 219 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor energi kembali membebani IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 2,61%, kemudian disusul sektor properti sebesar 1,53% dan sektor bahan baku sebesar 1,12%.

Adapun dari sahamnya, saham raksasa batu bara milik Low Tuck Kwong yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi pemberat terbesar indeks pada sesi I hari ini, yakni sebesar 14,3 indeks poin.

Saham BYAN ditutup ambles 3,86% ke posisi Rp 18.675/unit pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. Selain saham BYAN, ada dua saham bank raksasa juga membebani IHSG pada hari ini, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 6,1 indeks poin dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 3,5 indeks poin.

Sektor energi, terutama batu bara masih menjadi pemberat indeks pada hari ini, karena beberapa sentimen masih membebani saham-saham batu bara. Adapun sentimen tersebut yakni masih lesunya harga batu bara acuan dunia dan dividen trap saham batu bara.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, yakni Jumat lalu, harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle memang ditutup menguat 1,81% di posisi US$ 163 per ton.

Namun, dalam sepekan, harga batu bara tetap jatuh 3,26%. Artinya, batu bara sudah melandai selama tiga pekan terakhir dengan pelemahan mencapai lebih dari 14%.

China dan Eropa masih menjadi pemberat laju pergerakan harga batu bara dunia hingga akhir pekan lalu.

Selain itu, banyaknya investor yang terkena dividen trap di saham-saham batu bara juga menjadi alasan saham batu bara di Indonesia juga masih cenderung lesu.

Dividen trap atau jebakan dividen kerap terjadi ketika investor tergiur dividen yang lumayan sebelum cum date (tanggal terakhir investor berhak mendapatkan dividen), tetapi harga suatu saham turun signifikan, bahkan bisa sebesar dividend yield, ketika ex date.

Di era musim dividen hal tersebut acap kali terjadi dan seringkali menjebak investor yang terkena FOMO (fear of missing out) jelang waktu cum date penetapan dividen. Apalagi, dividen trap ini juga cenderung besar karena saham-saham batu bara mendapat ‘durian runtuh’ pada tahun lalu, ditopang oleh melesatnya harga batu bara karena adanya embargo Barat terhadap Rusia.

Di lain sisi, sentimen global yang belum membaik juga masih membebani IHSG, terutama dari sentimen terkait plafon utang Amerika Serikat (AS), meski hal ini tidak berdampak langsung ke pasar keuangan Indonesia.

Biden dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy serta pimpinan tinggi Kongres lainnya untuk membahas penyelesaian utang pada Selasa besok.

Seperti diketahui, pemerintahan Biden tengah dipusingkan dengan jalan buntu penyelesaian utang selama berbulan-bulan.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen kembali mendesak Kongres untuk menaikkan batas utang federal senilai US$ 31,4 triliun guna mencegah default atau gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut akan memicu ‘malapetaka’ ekonomi global.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Desember PHP, IHSG Calon-calon Merah Lagi Nih ?

(chd/chd)


Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button