Ma’ruf Sebut RI Butuh Investasi BUMN dan Swasta untuk Pembangunan

Jakarta, RMOL —

Wakil PresidenMa’ruf Amin mengatakan Indonesia butuh suntikan dana dari BUMN dan swasta untuk pembangunan yang inklusif demi mengurangi angka kemiskinan.

Selain itu, ia menekankan pentingnya infrastruktur dasar dan konektivitas serta percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Sementara itu, pencapaian sasaran pertumbuhan ekonomi 2024 juga membutuhkan investasi BUMN dan swasta, selain investasi pemerintah. Oleh karenanya, kemudahan investasi yang dijamin oleh regulasi sangat diperlukan guna mendorong pelibatan BUMN dan swasta,” ujarnya dalam Musrenbangnas RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050 di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (16/5).

Wapres kemudian menyinggung 4 tantangan dan agenda penting yang bakal dihadapi Indonesia. Pertama, pemilu dan pilkada serentak di 2024 yang perlu dijaga agar aman serta damai.

Kedua, Ma’ruf menyebut betapa krusialnya percepatan pembangunan IKN. Ia mengklaim IKN bisa mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Saya menggarisbawahi pentingnya menjaga keberlanjutan agenda pembangunan nasional, termasuk Ibu Kota Nusantara, agar pemerataan kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan sampai ke pelosok-pelosok negeri ini,” tegasnya.

Ketiga, Ma’ruf menyinggung soal bonus demografi yang bak buah simalakama. Ia mencontohkan beberapa negara yang sukses memanfaatkan berkah tersebut bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB)-nya hingga 3 kali lipat.

Meski bonus demografi kerap dipandang sebagai tantangan, Ma’ruf menyebut ini bisa menjadi peluang emas untuk RI. Jika bisa memaksimalkannya dengan baik dan meningkatkan PDB per kapita, maka Indonesia akan masuk ke dalam golongan upper middle income country di 2025.

Keempat, ia menyoroti tantangan global berupa triple planetary crisis yang disebabkan perubahan iklim, polusi, dan degradasi keanekaragaman hayati. Ma’ruf mengatakan mitigasi dan adaptasi penting dilakukan untuk menghadapi gempuran krisis tersebut.

“Pastikan kesiapan pelaksanaan major project dan Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga dapat terlaksana sesuai rencana dan akuntabel. Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk pembangunan harus senantiasa membawa dampak dan kemajuan konkret yang dirasakan masyarakat. Perencanaan jangka menengah dan panjang menjadi kunci kesinambungan, sekaligus bekal bagi pemerintahan selanjutnya,” tutupnya.

(skt/dzu)