RMOLNews

Kasus Johnny G. Plate, Babak Baru Hubungan Surya Paloh dan Jokowi

Kasus Johnny G. Plate, Babak Baru Hubungan Surya Paloh dan Jokowi –Kasus Johnny G Plate Babak Baru Hubungan Surya Paloh dan 7923613.

Penetapan Johnny G. Plate sebagai tersangka korupsi terjadi di saat politik sudah mulai menghangat. Apalagi hubungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tengah merenggang. Keduanya tak lagi mesra seperti dulu.

Persahabatan yang terbangun lebih dari satu dasawarsa retak akibat perbedaan pilihan politik di pilpres 2024. Surya Paloh mengusung Anies Baswedan, sementara Jokowi bersama partainya, PDIP, mencalonkan Ganjar Pranowo.

Ditanya apakah kasus ini mencuat karena adanya perbedaan politik yang kuat itu?

Surya Paloh mencoba tetap berpikir positif. Bahwa yang terjadi pada Johnny Plate semata perkara hukum yang harus dijalani prosesnya.

“Tanggapan saya, ini harus mengkaji ulang, apakah itu benar (intervensi). Dalam proses itu saya berkontemplasi. Sejauh ini saya berpikir positive thinking, enggak ada itu intervensi. Sejauh ini,” kata Surya Paloh.

Baca juga HEADLINE: Panas Dingin Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Nasib Menteri NasDem?

Namun, lanjut Paloh, ke depan siapa yang bisa menggaransi proses hukum berjalan dengan baik tanpa ada intervensi dari siapa pun.

“Kita kan enggak tahu siapa yang garansi bahwa kasus ini tidak diintervensi. Mungkin sekarangm saat ini tidak, besok, lusa, minggu depan bisa saja terjadi (intervensi),” kata Paloh.

“Semuanya, apabila kita sayang pada negeri ini, buanglah kepentingan-kepentingan subjektivitas, buanglah kepentingan-kepentingan sesaat jika memang kepentingan strategis yang lebih besar menunggu kehadiran kita,” tuturnya.

Pengaruhi Pencalonan Anies Baswedan

Surya mengakui, usai kasus Plate mencuat, akan memengaruhi elektabilitas Partai NasDem dan bakal calon presiden yang diusungnya, Anies Baswedan. Namun, kata dia, itu semua tergantung dari persepsi dan opini yang dibentuk media.

“Pengaruh pasti ada. Isu-isu partai politik yang dibangun oleh kekuatan persepsi dan keyakinan publik salah satu faktor atau key factor, menentukan sekali,” kata Paloh.

“Barangkali kalau wartawan punya opini, ‘Nasdem itu memang udahlah emang partainya bulshit itu, enggak ada artinya, lemah itu, bohong itu, memang perlu kita hukum itu. Rusak itu elektoral itu. Tergantung bagaimana kita membangun persepsi publik dan itulah peran rekan-rekan institusi pers yang saya nantikan, saya harapkan pers yang bebas dan tetap mempunyai rasa tanggung jawab pada profesional dan etik yang kita miliki,” tuturnya.

Terkait reshuffle kabinet Jokowi menyusul penetapan Plate sebagai tersangka korupsi, Surya Paloh menyatakan menerima dengan lapang dada. Soal reshuffle dia menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi, karena memang hak prerogatif presiden.

“Kita terima. Kita konsisten, itu hak prerogatif presiden. Dan kita tidak pernah bergoyah untuk mengatakan apa yang telah kita utarakan. Konsistensi itu paling tidak itulah sumbangsih yang bisa kita berikan pada partai ini.

Surya Paloh juga menegaskan tidak akan mengajukan nama ke Presiden Jokowi untuk menggantikan Plate.

“Kalau kita konsisten ini hak prerogatif presiden, bagaimana kita mengajukan baru? Salah-salah presiden enggak suka. Enggak ada yang lebih bodoh dari NasDem untuk mengajukan nama baru, tanpa diminta oleh presiden. Sekali lagi, itu adalah hak prerogatif presiden,” tuturnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button