rmolSecurity

Kemenkeu Sebut Perekonomian Sumut Stabil dan Ekspansif – Waspada Online | Pusat Berita dan

Kemenkeu Sebut Perekonomian Sumut Stabil dan Ekspansif – Waspada Online | Pusat Berita dan –

MEDAN, RMOL – Perekonomian Sumatera Utara stabil dan ekspansif, meskipun harga komoditas masih volatile. Secara q-to-q, laju pertumbuhan ekonomi terkontraksi 0,45%, namun tumbuh 4,87% secara y-on-y.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumut, Syaiful, menjelaskan jika membandingkan dengan provinsi lain di Regional Sumatera, Sumut berkontribusi sebesar 23,16% dan merupakan kontributor terbesar di Pulau Sumatera. Inflasi di Sumut masih terkendali.

“Sampai dengan 30 April 2023, deflasi Sumut sebesar -0,18% (m-to-m), lebih rendah dibanding inflasi nasional 0,33% (m-to-m). Deflasi dipicu beberapa komoditas seperti cabai merah, tomat, ikan tongkol, bawang merah dan daging ayam ras. Sama juga halnya dengan Inflasi secara y-on-y, Sumut mengalami Inflasi 4,16% (yoy), lebih rendah dibanding nasional (4,33%), Impor Sumatera Utara sebesar 516.571 juta USD (tumbuh 37,32% (m-to-m)) sedangkan Ekpor sebesar 910.393 juta USD (terkontraksi 0,87%), menghasilkan neraca perdagangan sebesar 393.822 juta USD,” terangnya dalam konfrensi pers Kinerja APBN Regional Sumut, Jumat (26/5).

Dikatakan, indikator perekonomian lainnya yaitu Nilai Tukar Petani (NTP) April 2023 sebagai salah satu indikator mengukur tingkat kemampuan/daya beli petani terkontraksi 0,77% dibanding Maret 2023.

“Angka NTP Sumatera Utara (126,42) mengalami kontraksi bila dibandingkan periode sebelumnya tetapi masih lebih tinggi dari nasional (110,58). Kontraksi NTP disebabkan oleh turunnya NTP tiga subsektor, yaitu NTP Sumsesktor Holtikultura sebesar 3,48%, NTP subsector Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,81%, dan NTP subsector Peternakan sebesar 1,65%. Di sisi lain, Nilai Tukar Nelayan (NTN) April 2023 sebesar 109,53 tumbuh 0,127 (m-to-m), lebih tinggi dibanding NTN nasional sebesar 106,52,” jelasnya.

Kepala Bidang PPA II Ditjen Perbendaharaan Sumut, Abdul Yusuf menyampaikan kinerja APBN bulan Mei terjaga sangat baik. Pendapatan APBN di Sumut sampai dengan akhir April 2023 sebesar Rp12,37 triliun, nilai tersebut telah terkumpul 31,94% dari target dan tumbuh 0,47% (yoy), yang terdiri dari penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, dan PNBP. Kinerja perpajakan di Sumut baik sampai dengan bulan April 2023, dengan realisasi sebesar Rp10,42 T (31,06% dari target) tumbuh 10,98% (yoy).

“Pertumbuhan penerimaan perpajakan peningkatan didukung penerimaan PPN yang tumbuh 39,17% (yoy) yang disebabkan adanya kebijakan kenaikan tarif PPN 11% yang berlaku pada bulan April 2022. Berdasarkan jenis pajaknya, mayoritas jenis pajak utama mampu tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2022,” katanya lagi.

Selain itu, kata Abdul Yusuf, Kemenkeu terus mendorong percepatan implementasi kredit/pembiayaan bagi UMKM. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 30 April 2023 di Sumut tercatat telah disalurkan kepada 48.780 debitur dengan total penyaluran Rp2,76 triliun.

Lanjut Abdul yusuf, APBN menjadi instrument paling penting dalam mengelola perekonomian dalam ketidak pastina global. Perwakilan Kemenkeu Satu di Sumut sebagai pengelola fiskal di daerah akan terus berkolaborasi bersama instansi vertikal K/L, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder terkait untuk terus mendukung pemulihan ekonomi Sumut. (wol/ari/d1)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button