Ini Kronologi Demo UIN Raden Intan Lampung
Ini Kronologi Demo UIN Raden Intan Lampung –

Lampung Geh, Bandar Lampung – Aksi demo di Kampus UIN Raden Intan Lampung berakhir ricuh. Bahkan, beberapa mahasiswa diduga menjadi korban pemukulan oleh petugas keamanan.
Adapun aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) tersebut untuk menyampaikan aspirasi terkait adanya dugaan pungli yang terjadi di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
“Tuntutan kami itu terkait adanya dugaan pungli di Tarbiyah, di mana setiap siswa yang akan melakukan sidang skripsi dimintai uang. Untuk di jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) mahasiswa kalau tidak salah diminta membayar sebesar Rp 300-400 ribu setiap mau sidang skripsi, padahal kalau diaturan yang ada mahasiswa itu cuma wajib bayar UKT saja,” kata Ketua Korps PMII Putri (Kopri) UIN Raden Intan, Camelia Carmilita Jumat (26/5).

Camelia mengatakan awalnya aksi tersebut berjalan lancar. Para mahasiswa mengelilingi fakultas Tarbiyah dan Keguruan sambil menyampaikan aspirasi.
Sesampainya di depan gedung rektorat lanjut Camelia, pihaknya sempat di sambut dengan baik oleh satpam. Namun, mahasiswa merasa kaget lantaran massa satpam yang begitu banyak dan melebihi dari jumlah mahasiswa yang demo.
“Kemudian korlap atas nama inisial (A) langsung mengambil alih untuk melakukan orasi dan menyampaikan maksud dan tujuan kami datang ke depan gedung rektorat,” imbuhnya.
Menurutnya, dikarenakan situasi saat itu siang dan cuaca panas, mahasiswa meminta satpam yang berada di lokasi agar memperbolehkan menyampaikan orasinya di teras rektorat. Namun, ditolak.
“Sebagian satpam ada yang ikut ke tempat yang panas, tapi masih ada beberapa satpam yang masi tetap berteduh,” ucapnya.
Kemudian, para mahasiswa pun melanjutkan orasi dengan posisi duduk di depan gedung rektorat.
Tidak lama kemudian, kata Camelia, saat orasi berlangsung salah satu oknum satpam mengomentari mahasiswa dengan emosi dan menunjuk ke arah mahasiswa.
“Rekan kami inisial (IM) berdiri untuk menyampaikan bahwa aksi kami aksi damai, tapi tiba-tiba salah satu oknum satpam melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa hingga beberapa mahasiswa terkena pukulan dan tindakan aniaya,” kata dia.
Akibat peristiwa tersebut, beberapa mahasiswa terluka di pelipis mata, bagian rahang dan ada juga yang terluka di bagian dada. Bahkan, mahasiswa berinisial IM tak sadarkan diri dan rujuk ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek lantaran terkena pukulan bagian dada.
Sementara itu, Humas UIN RIL Anis Handayani mengatakan pihaknya belum mengetahui secara detail terkait kronologi peristiwa tersebut. Sebab, ia sedang berada di Tanggamus.
Menurutnya, saat ini pihaknya masih akan berkomunikasi dengan pimpinan UIN RIL untuk menyikapi hal tersebut.
“Kami belum bisa mengomentari lebih lanjut, karena belum tau kronologi detailnya seperti apa. Nanti akan kami komunikasikan dengan pimpinan untuk melakukan cross check soal peristiwa kemarin,” pungkasnya. (Yul/Put)