Rekap Saham Bank Digital 3 Tahun, Ini Dia yang Paling Cuan

Rekap Saham Bank Digital 3 Tahun, Ini Dia yang Paling Cuan –
Jakarta, CNBC Indonesia – Saham bank digital sempat menjadi primadona di era pandemi Covid-19 yang ditandai dengan gencarnya istilah new economy. Harga saham bank digital sempat melambung tinggi, di tengah tingginya likuiditas pasar tahun 2021 silam.
Pandemi covid-19 menyebabkan bank sentral melonggarkan kebijakan moneter untuk menolong pasar yang tertekan. Tingginya likuiditas di pasar disinyalir menjadi masa yang disebut cheap money atau dana murah.
Banyaknya jumlah uang beredar yang menjadikan nilainya kurang berharga menyebabkan pelaku pasar berani berinvestasi di aset berisiko tinggi, salah satunya bank digital.
Namun, tingginya likuiditas menyebabkan inflasi, sehingga bank sentral perlu mengendalikannya melalui pengetatan likuiditas (Quantitative Tightening/QT), salah satunya melalui kebijakan peningkatan suku bunga.
Tingginya suku bunga menyebabkan pelaku pasar harus lebih berhati-hati menggunakan uangnya, karena nilai mata uang kembali terapresiasi. Sehingga, pelaku pasar akan menempatkan dananya pada aset yang lebih tidak berisiko.
Hal ini menyebabkan adanya aksi pengambilan keuntungan atau profit taking, sehingga terjadi tekanan jual dan saham bank digital terkoreksi.
Dari sisi kinerja, ada tiga dari enam emiten bank digital yang telah membukukan laba bersih kuartal-I 2023.
Emiten yang telah membukukan laba bersih dan kinerja sahamnya
Berdasarkan laba bersih kuartal-I 2023, saham bank digital yang telah membukukan laba bersih diantaranya PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO).
Namun, kinerja ketiga saham tersebut menunjukkan penurunan drastis dalam satu tahun terakhir, mencapai 60% lebih.
Hal tersebut disebabkan kenaikan ketiga saham tersebut dalam tiga tahun terakhir cukup signifikan, AGRO menguat 212%, ARTO melesat 240%, dan BBHI menjadi juara dengan penguatan 7078%.
Emiten yang masih membukukan kerugian pada kuartal-I 2023 yaitu PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK).
Dalam satu tahun terakhir, saham BABP turun 44%, BBYB anjlok 58%, dan BANK terkoreksi 31%.
Sementara itu dalam periode tiga tahun, penguatan emiten tersebut tidak setinggi bank digital yang telah membukukan laba bersih. BABP meningkat 60%, BBYB naik 188%, dan BANK baru saja melantai 2021.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ini Tiga Kunci Sukses Bank Digital
(mkh/mkh)