rmolFinance

Gak Dijaga Lagi, Saham BEBS Kembali Sentuh ARB

Gak Dijaga Lagi, Saham BEBS Kembali Sentuh ARB –Gak Dijaga Lagi Saham BEBS Kembali Sentuh ARB 7316620.

Jakarta, RMOL.CO – Saham emiten konstruksi milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) kembali mencetak auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Jumat (26/5/2023).

Per pukul 11:01 WIB, saham BEBS terpantau ambles 6,45% ke harga Rp 290/saham. Saham BEBS sudah menyentuh ARB sejak awal perdagangan sesi I hari ini.

Saham BEBS sudah ditransaksikan sebanyak 14 kali dengan volume sebesar 64.400 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 18,68 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 13,05 triliun.

Hingga pukul 11:01 WIB, di order offer atau jual, terdapat 34,3 juta lot antrian di harga Rp 290/saham atau sekitar Rp 995 miliar, nyaris Rp 1 triliun.

Sementara di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BEBS sudah menyentuh ARB.

Semenjak suspensi dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Mei lalu, saham BEBS belum pernah sekalipun mencetak penguatan. Bahkan, sejak dibuka kembali suspensinya, saham BEBS sudah menyentuh ARB sebanyak sembilan kali, termasuk perdagangan hari ini.

Dalam sepekan terakhir, saham BEBS sudah ambles hingga 25,26%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham BEBS juga ambruk 51,26%.

Adanya kecurigaan kesalahan yang disengaja, alias bukan karena kesalahan sistem pada Jumat pekan lalu membuat investor skeptis akan nasib saham BEBS, setelah isu Kasus gagal bayar transaksi pada Februari lalu.

Sebelumnya pada perdagangan Jumat pekan lalu, ada kejadian yang tidak biasa di saham BEBS, di mana ada antrean jual di kolom offer hingga 26,22 juta lot dengan kolom bid yang kosong. Hal itu membuat saham tersebut tidak jadi terkena ARB 7%.

Padahal, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BEBS ditutup minus 2,02% ke posisi Rp 388/saham.

Penurunan saham emiten yang terafiliasi dengan Asep Sulaeman Sabanda alias Sultan Subang tersebut terpangkas di penghujung perdagangan Jumat (19/5) setelah sebelumnya sempat terbenam 7% hampir sepanjang hari.

Apabila melihat data transaksi sesaat sebelum pre-closing Jumat lalu, pada pukul 15:49:02 WIB dan 15:49:26 WIB, tercatat investor dengan broker JP Morgan Sekuritas Indonesia (kode: BK) membeli masing-masing 1 lot (total 2 lot) saham BEBS dari penjual via broker Lotus Andalan Sekuritas (YJ) di harga Rp 370/saham.

Namun, walaupun investor yang menggunakan BK hanya membeli 2 lot dalam dua waktu tersebut, harga BEBS langsung berubah naik ke Rp388/saham. Ini terlihat dari data pada pre-closing Jumat lalu pukul 16:00:00 WIB, di mana BK kembali membeli 1 lot dari YJ dengan harga trasaksi yang sudah berubah menjadi Rp 388/saham.

Setelah 3 transaksi oleh BK tersebut jelang dan saat pre-closing (masing-masing 1 lot) tersebut, ada 3 transaksi pembelian lainnya selama masa pre-closing dan post-closing.

Ketiga transaksi yang dimaksud adalah sebanyak 1 lot di harga Rp388/saham oleh pembeli via broker Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dari penjual YJ pada pukul 16:00:00 WIB, pembeli via broker Semesta Indovest Sekuritas (MG) dari YJ sebanyak 1 lot di harga Rp388/saham pada 16:03:21 WIB, dan pembeli Panin Sekuritas Tbk (GR) dari YJ sebanyak 200 lot di harga Rp388/saham pada 16:06:55 WIB.

Dihubungi RMOL.CO, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy menyebut hal tersebut dapat saja terjadi.

“Memang secara mekanisme perdagangan memungkinkan hal tersebut terjadi di pre-closing. Bisa dipelajari lagi di panduan perdagangan yg merupakan bagian dr peraturan perdagangan nomor II A,” papar Irvan kepada RMOL.CO, Senin (22/5/2023).

Seperti disebut di atas, pada Jumat lalu, kendati tidak terjadi ARB, terdapat antrean di kolom offer di harga Rp 388/saham hingga 26,22 juta lot atau setara dengan Rp 1,02 triliun.

Lazimnya, apabila dalam suatu sesi perdagangan kolom bid kosong (tidak ada antrean beli di harga berapa pun) dan secara bersamaan kolom offer penuh dengan antrean jual, suatu saham berarti terkena ARB.

Untuk itu, harga suatu saham biasanya akan terlepas dari batas ARB hanya ketika ada pembeli yang menghabiskan antrean offer di harga ARB tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan RMOL.CO Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Duh! Sultan Subang Tiba-Tiba Jual Saham BEBS Rp 1,4 T


Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button