Kena Aksi Profit Taking, Saham IMAS Ambles 6% Lebih

Jakarta, RMOL – Saham emiten otomotif yakni PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Jumat (26/5/2023).

Per pukul 10:05 WIB, saham IMAS ambles 6,48% ke posisi harga Rp 2.310/unit. Pada sesi I hari ini, saham IMAS bergerak di rentang harga Rp 2.300 – Rp 2.470 per saham.

Saham IMAS sudah ditransaksikan sebanyak 1.961 kali dengan volume sebesar 6,57 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 15,43 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 9,27 triliun.

Hingga pukul 10:05 WIB, di order offer atau jual, terdapat 791 lot antrian di harga Rp 2.320/unit atau sekitar Rp 183,5 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 2.410/unit yakni mencapai 1.010 lot atau sekitar Rp 243,4 juta.

Sementara di order bid atau beli, pada harga Rp 2.300/unit menjadi batas bawahnya pada hari ini, di mana ada antrian beli sebanyak 16.628 lot atau sekitar Rp 3,8 miliar pada posisi harga tersebut.

Sebelumnya pada perdagangan Kamis kemarin, saham IMAS juga sempat terkoreksi lebih dari 2%. Namun sebelum terkoreksi, pada perdagangan pekan ini, saham IMAS cenderung menguat yakni pada Senin dan Rabu. Sedangkan pada Selasa pekan ini saham IMAS cenderung stagnan.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham IMAS. Tetapi koreksi pada hari ini masih terbilang wajar, karena sepanjang tahun ini, saham IMAS sudah meroket 165,52%.

Kenaikan harga saham yang tinggi cenderung membuat pelaku pasar melakukan aksi profit taking dalam jangka pendek.

Secara kinerja keuangan, pada kuartal I-2023, IMAS membukukan laba bersih Rp241 miliar, meningkat 95% dibandingkan dibandingkan kuartal 1-2022 sebesar Rp124 miliar.

Sementara pendapatan sebesar Rp7,22 triliun, naik 13,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,34 triliun.

Sebagai informasi juga, IMAS secara resmi sudah mengakuisisi kepemilikan Mercedez Benz Indonesia bersama Inchcape Motors Private Limited.

Aksi akuisisi ini diharapkan memberikan pendapatan yang lebih optimal pada IMAS dan memperkuat posisi Mercedez Benz di Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan RMOL Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]