IHSG Sepekan ‘Merah’: Kapitalisasi Ambles, Tapi…

IHSG Sepekan ‘Merah’: Kapitalisasi Ambles, Tapi… –
Jakarta, RMOL – Pasar saham Indonesia sepekan lalu pada periode 22 sampai dengan 26 Mei 2023 bergerak berfluktuatif. Mengutip data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan turun sebesar 0,20%, atau berada pada posisi 6.687 dari posisi pekan sebelumnya, 6.700.
Nilai kapitalisasi pasar juga turun 0,21% menjadi Rp 9.484,162 triliun dari Rp 9.504,018 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Sementara, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan tercatat mengalami penurunan sebesar 16,90% menjadi 17,460 miliar saham dari 21,011 miliar saham dari pekan sebelumnya.
Meskipun demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian naik sebesar 1,33% terjadi menjadi 1.286.887 dari 1.270.046 transaksi pada sepekan yang lalu.
Lalu, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami peningkatan sebesar 1,06% menjadi Rp 10,124 triliun dari Rp 10,018 triliun pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada penutupan perdagangan kemarin mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 442,38 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 19,193 triliun.
Berdasarkan laporan Reuters yang dikutip pada Kamis kemarin, terdapat perkembangan positif dalam perundingan antara Gedung Putih dan perwakilan Partai Republik mengenai peningkatan plafon utang AS.
Ketua DPR AS asal Partai Republik, Kevin McCarthy, menyatakan bahwa kesepakatan masih memungkinkan sebelum Juni.
McCarthy mengungkapkan keyakinannya setelah pertemuan selama empat jam antara perunding yang dipilihnya dan Presiden AS, Joe Biden.
Meskipun Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, telah memperingatkan tentang potensi kehabisan uang untuk membayar tagihan-tagihan pada awal Juni, McCarthy optimis bahwa kesepakatan masih bisa dicapai.
Selain itu, rilis data indeks belanja konsumsi perorangan (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS oleh Biro Analisis Ekonomi (BEA) pada Jumat malam juga menjadi fokus perhatian pasar.
Data PCE inti yang akan dirilis dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh Federal Reserve.
PCE inti, yang tidak termasuk item makanan dan energi yang volatil, diproyeksikan naik 0,3% dari bulan sebelumnya dan 4,6% secara tahunan. Kenaikan tersebut bisa mempengaruhi keputusan Federal Reserve dalam menaikkan atau menunda suku bunga pada rapat tengah Juni.
Para ekonom memperingatkan bahwa kegagalan dalam mencapai kesepakatan plafon utang AS bisa memicu resesi di AS, meningkatkan biaya pembiayaan dan suku bunga pinjaman, serta berdampak negatif pada ekonomi global.
Investasi dan pasar keuangan di Indonesia, termasuk IHSG cenderung akan terpengaruh oleh perkembangan negosiasi plafon utang AS dan rilis data PCE AS.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
“Sinyal” Bahaya Dari The Fed, IHSG Jadi Terburuk di Asia?
(haa/haa)