Turki Ngamuk! Charlie Hebdo Muat Gambar Erdogan Telanjang

Turki Ngamuk! Charlie Hebdo Muat Gambar Erdogan Telanjang –
Jakarta, RMOL – Majalah satire asal Prancis, Charlie Hebdo, kembali membuat kehebohan. Kali ini, majalah yang terkenal karena menggambar karikatur Nabi Muhammad SAW itu menjadi viral lantaran menggambar figur Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam kondisi telanjang dan tersengat listrik dalam bathtub.
Majalah tersebut merilis edisi mingguannya pada Rabu (17/5/2023), tiga hari setelah pemilu Turki digelar.
Uraian sampul dengan kartun kuning dan merah cerah itu berbunyi “Erdogan: Seperti Cloclo, hanya takdir yang akan menyingkirkan kita darinya!”
Tangan Kandidat Ketiga
Cloclo adalah nama panggilan penyanyi pop Prancis, Claude Francois, yang meninggal pada tahun 1978 ketika dia tersengat listrik saat mencoba memperbaiki bola lampu dari bak mandinya.
Turki pun berang dan buka suara terkait penggambaran Erdogan dalam sampul majalah tersebut.
Beberapa pejabat Turki mengecam publikasi tersebut seiring dengan persiapan Erdogan untuk bersaing dalam putaran kedua pemilu pada akhir bulan ini demi memperpanjang 20 tahun kekuasaannya.
“Publikasi seperti Charlie Hebdo, yang satu-satunya motivasinya adalah menyebarkan kebencian terhadap Islam, terus menyasar Presiden kita Erdogan dengan jelas karena dia adalah salah satu pemimpin Muslim paling penting di zaman modern,” kata Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun dalam cuitan panjang, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (19/5/2023).
“Kami tidak akan jatuh ke dalam perangkap mereka, tetapi kami akan terus menyerukan xenofobia menjijikkan yang mereka coba jual sebagai kebebasan berekspresi,” imbuhnya.
Ibrahim Kalin, seorang penasihat Erdogan, juga mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa pemilihan presiden putaran kedua pada 28 Mei akan membuktikan seberapa populer petahana itu.
“Jika Charlie Hebdo menjadi sangat gila … kita berada di jalan yang benar,” katanya. “Bangsa kami akan memberi Anda jawaban terbaik, dengan suara yang lebih keras, pada 28 Mei.”
Wakil Presiden Fuat Oktay juga mengutuk sampul tersebut, menegaskan kembali pentingnya putaran kedua.
“Saya mengutuk keras penargetan Charlie Hebdo terhadap Presiden kita dan keinginan bangsa Turki dengan kedok kebebasan berekspresi. Bangsa kita dan kita juga dapat melihat siapa, di mana, dan bagaimana mereka terganggu oleh keberhasilan Presiden kita pada 14 Mei. Bangsa kita tercinta akan memberikan jawaban yang diperlukan untuk mentalitas ini sekali lagi pada 28 Mei.”
Tidak Manusiawi
Menteri luar negeri Erdogan, Mevlut Cavusoglu, tak ketinggalan mengecam Charlie Hebdo dengan menyebut publikasi tersebut tak manusiawi.
“Charlie Hebdo yang tidak manusiawi dan tercela terus menghina Bangsa Turki. Jangan sampai kita lupa! Mereka yang memuji kejahatan selalu tenggelam dalam kebencian dan keonarannya sendiri. Pelajaran sebenarnya adalah mereka yang tidak bisa mengalahkan kehendak bebas Bangsa Turki dengan berbagai permainan sangat bergantung pada takdir.”
Adapun, menjelang pemilu Minggu lalu, sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Erdogan membuntuti pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu, tetapi Sang Presiden mengalahkan Kilicdaroglu dengan 5 poin persentase dan nyaris menang langsung di putaran pertama.
Perlu diketahui, Charlie Hebdo selama bertahun-tahun memicu kontroversi. Kontennya yang diarahkan pada dunia Muslim khususnya telah memicu kemarahan umat, terutama kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Baru-baru ini, majalah tersebut juga menyoroti gempa bumi dahsyat pada Februari lalu di Turki, yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Pilpres Turki 14 Mei 2023, Erdogan Bakal Maju Lagi?
(haa/haa)