rmolFinance

Waralaba SPKLU Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Waralaba SPKLU Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM –

Jakarta,

Perkembangan waralaba Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) saat ini memperlihatkan ekosistem kendaraan listrik yang semakin terbentuk, dan telah menjangkau masyarakat luas.

Hal itu dibuktikan oleh ketertarikan pengusaha warung makan untuk berkontribusi terhadap upaya pengurangan emisi, terlebih sektor transportasi menjadi salah penyumbang utama emisi karbon. Sebelumnya, waralaba SPKLU banyak menarik minat pengusaha mall atau perkantoran.

“Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e,” kata Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo.

Upaya pengurangan emisi itu juga termasuk penyediaan listrik yang semakin bersih untuk mengisi daya kendaraan, diikuti pembangunan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Dengan penggunaan kendaraan listrik yang mengurangi emisi hingga lebih dari 35 persen, serta pengadaan pembangkit PLN yang menuju EBT, Darmawan optimis ke depannya emisi kendaraan listrik dapat diperkecil sampai nol.

Selain ramah lingkungan, keunggulan kendaraan listrik lainnya adalah lebih hemat, baik operasional maupun pemeliharaan. Jika untuk jarak tempuh 10 kilometer (km) membutuhkan 1 liter BBM, dengan jarak sama mobil listrik menghabiskan 1,5 kWh.

“Maka dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, hanya diperlukan biaya sekitar Rp2.500 untuk mobil listrik dan sekitar Rp13 ribu untuk mobil BBM dalam menempuh jarak 10 km. Dengan begitu, biaya operasional menggunakan mobil listrik tidak sampai 20 persen dari biaya menggunakan mobil BBM,” papar Darmawan.

Efisiensi berikutnya, mobil listrik tidak membutuhkan oli mesin. Dalam skala lebih luas, penggunaan kendaraan listrik akan mengurangi impor BBM, yang artinya berdampak terhadap kedaulatan energi nasional.

“Dengan adanya transisi dari BBM ke listrik, maka akan terjadi peralihan energi berbasis impor yang kotor dan mahal, menuju energi berbasis domestik yang murah dan bersih. Sehingga kedaulatan energi nasional semakin kokoh,” kata Darmawan.

PLNKehadiran waralaba SPKLU dapat memberi dampak pada perekonomian UMKM. (Foto: Arsip PLN)

Selain ramah lingkungan, ekosistem kendaraan listrik juga menjadi salah satu ladang bisnis baru bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Steven yang menyadari ada nilai lebih dalam ekosistem kendaraan listrik di masa mendatang, memutuskan memasang SPKLU di warung ayam goreng miliknya.

“Ini bisnis masa depan. Di satu sisi, saya mendukung program pemerintah soal insentif kendaraan listrik ini demi lingkungan yang lebih baik,” ujar Steven.

Sejak memasang SPKLU di warung yang berlokasi di jalan utama Solo-Banyuwangi pada April 2023, tercatat terjadi 87 transaksi kendaraan listrik.

“Hasil dari SPKLU tentunya menjadi tambahan pendapatan baru bagi saya, ini peluang bisnis yang sangat prospektif,” imbuh Steven.

(rea)


[Gambas:Video CNN]


Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button