Dentang gong, tarian naga, dan anak-anak berkostum diarak meramaikan parade Piu Sik, pada Jumat (26/5).
Foto: Isaac Lawrence/AFPParade ini menandai kembalinya Festival Bun ke pulau Cheung Chau di Hong Kong setelah tiga tahun terhenti akibat pandemi.
Foto: Isaac Lawrence/AFPRibuan orang berbondong-bondong ke pulau itu, yang hanya dapat diakses dengan feri, di mana parade “Piu Sik” dimulai pada hari terakhir festival, ketika semua acara utama diadakan.
Foto: Isaac Lawrence/AFP“Pada hari-hari seperti ini, Cheung Chau terasa seperti pusat dunia,” kata Mabel Leung, soerang warga pulau, dikutip AFP.
Foto: Isaac Lawrence/AFPPuncak perayaan ini dirayakan dengan aksi para pemanjat yang menaiki menara bambu setinggi 14 meter yang ditutupi dengan roti kukus tiruan.
Foto: Isaac Lawrence/AFPFoto: Isaac Lawrence/AFPFoto: Isaac Lawrence/AFP
Dentang gong hingga tarian barongsai meramaikan parade pada Jumat (26/5), menandai kembalinya Festival Bun ke Pulau Cheung Chau di Hong Kong, setelah tiga tahun terhenti akibat pandemi.
Ribuan orang berbondong-bondong ke pulau itu, yang hanya dapat diakses dengan feri, di mana parade “Piu Sik” dimulai pada hari terakhir festival, ketika semua acara utama diadakan.
Puncak perayaan ini dirayakan dengan aksi para pemanjat yang menaiki menara bambu setinggi 14 meter, yang ditutupi dengan roti kukus tiruan.
“Pada hari-hari seperti ini, Cheung Chau terasa seperti pusat dunia,” kata Mabel Leung, seorang warga pulau, seperti dikutip dari AFP.
Orang-orang mengikuti parade “Piu Sik” selama festival Cheung Chau Bun di Hong Kong pada Jumat (26/5/2023). Foto: Isaac Lawrence/AFP
