10.000 Pro Pemerintah Turun, Iran Nyatakan Unjuk Rasa Usai
RMOL. Iran mengumumkan berakhirnya unjuk rasa setelah 10.000 warga pro pemerintah turun ke jalan.Pimpinan Garda Revolusioner Iran Jenderal Mohammad Ali Jafar mengatakan, penghasut demonstrasi telah disingkirkan.”Hari ini (kemarin) kita bisa mengumumkan akhir dari penghasutan tersebut. Sejumlah besar pembuat masalah, yang mendapat pelatihan dari kontra-revolusioner telah ditangkap dan segera mendapat tindakan tegas,” kata Mohammad Ali Jafar seperti dikutip Aljazeera, kemarin.Jafari menyebut kelompok antipemerintah “Maksimal 1.500 orang di setiap tempat, dan jumlah pengacau tidak melebihi 15.000 orang di seluruh negeri,” katanya.Berakhirnya situasi kritis di Iran juga didukung dengan aksi massa pro pemerintah. Dilansir Reuters, sekitar 10.000, Rabu (3/1) orang menggelar demonstrasi tandingan di kota-kota besar Iran, termasuk Ahvaz, Kermanshah, Bushehr, Abadan, Gorgan dan Qom. Massa mengecam kekacauan yang terjadi di Iran selama sepekan terakhir. Mereka menyatakan dukungan terhadap pemerintahan dan meneriakkan slogan yang menentang Amerika Serikat (AS) Israel dan Arab Saudi.Para demonstran meneriakkan “Pemimpin, kami siap!” dan “Kami menawarkan darah di pembuluh darah kami kepada Pemimpin kami.” Ribuan orang yang melambai-lambaikan bendera Iran, juga mengusung plakat bertuliskan “Mati bagi para perusuh.”Demonstrasi ini merupakan aksi balasan terhadap unjuk rasa demonstran antipemerintah. Insiden itu memakan korban 23 orang, termasuk seorang perwira polisi tewas. Sekitar 600 orang dilaporkan ditahan sejak demonstrasi dimulai. Sekitar 450 orang ditangkap di ibu kota Iran, Teheran dan 80 sisanya digelandang dari kota Arak.Seperti diketahui, demonstrasi antipemerintah pecah di berbagai kota di Iran. Ribuan orang melakukan demonstrasi mulai Kamis (28/12) di kota-kota, di timur laut Masyhad dan Kashmar. Hal tersebut dilakukan untuk memprotes kenaikan harga komoditas dan ketidakpuasan terhadap pemerintah.Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini menuding pihak eksternal yang menyebabkan terjadinya pergolakan di negaranya. Dia mengatakan, musuh Iran telah bersekutu dan menggunakan berbagai cara yang mereka miliki, termasuk uang, senjata, politik dan dinas intelijen, untuk menimbulkan keresahan.
Komentar otoritas puncak Iran itu terjadi beberapa jam sebelum AS mengatakan akan mengupayakan perundingan darurat di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai demonstrasi di Republik Islam tersebut. ***
Sabtu, 07 April 2018 | 05:34
Sabtu, 07 April 2018 | 05:23
Sabtu, 07 April 2018 | 05:18
Sabtu, 07 April 2018 | 04:57
Sabtu, 07 April 2018 | 04:43
Sabtu, 07 April 2018 | 04:19
Sabtu, 07 April 2018 | 03:54
Sabtu, 07 April 2018 | 03:40
Sabtu, 07 April 2018 | 03:24
Sabtu, 07 April 2018 | 02:46
Selengkapnya